Minggu, 08 April 2012

dongeng kancil dan kura-kura


Satu kisah di masa kecil yang memberikan saya inspirasi
adalah dongeng kancil dan kura-kura.

Kisah yang aslinya dituturkan oleh Aesop 2500 tahun silam
menjadi begitu tersohor karena pelajaran yang bisa dipetik
darinya.

Sebagai anak-anak, kita terhibur... dan sebagai seorang
dewasa, kita bisa memetik pelajaran hidup yang berharga.

Begitulah ceritanya:

Alkisah ada seekor kancil yang mampu berlari sangat
kencang. Konon kecepatannya mampu menandingi angin.

Muak dengan kesombongannya, seekor kura-kura menantangnya
untuk berlomba. Semua binatang di hutan berkumpul untuk
menontonnya.

Sang kancil berlari sekejap, kemudian berhenti dan
beristirahat. Saat melihat ke belakang... ia hampir tidak
bisa melihat kura-kura. Jelaslah lawannya jauh ketinggalan.

Kancil lalu meregangkan badannya dan tertidur pulas
di bawah pohon yang rindang. "Ada banyak waktu untuk
bersantai," begitu pikirnya.

Kura-kura merangkak dan terus merangkak. Ia tidak pernah
berhenti sekali pun. Rencananya ia akan beristirahat
setelah melewati garis finish.

Ketika sedikit lagi menyelesaikan pertandingan, seluruh
penghuni hutan bersorak untuk kura-kura. Si kancil
terbangun karena suara keramaian itu, belum sadar apa yang
sedang terjadi.

Begitu ia sadar, secepatnya sang kancil berlari menuju
garis finish. Namun sayang... sesaat sebelum ia sampai,
kura-kura telah menginjakkan kaki depannya melalui garis
terlebih dahulu.

Sang kancil tidak dikalahkan oleh keahliannya, tapi
kesombongannya.

Intinya: walaupun keahlian itu penting, janganlah pernah
sekalipun menyombongkan diri... apalagi sampai meremehkan
orang lain.

Makluk yang kelihatan paling lemah sekali pun bisa jadi
adalah yang terkuat.

Sang kancil mengira lomba lari (seperti maraton) adalah
melulu soal kecepatan. Kura-kura membuktikan bahwa keahlian
terkecil pun bisa menang karena kegigihan dan ketekunan.

Sungguh cerita yang indah, bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar